Senin, 13 Oktober 2008

Pengalaman jadi Paswal 2008


Oleh ANDI NH


Sesuatu yang tak pernah aku lakukan ternyata membuahkan hasil dan pengalaman yang betul-betul sangat berharga dalam hidupku, sekaligus menjadi sebuah kebanggaan bagi prestasiku sebagai seorang anak pandu.
Pramukalah yang menjadi jalan untuk meraih prestasi ini sehingga aku bisa mengikuti kegiatan penting di tingkat nasional pada perayaan HUT Pramuka ke-47. Bagiku itu sebuah kebanggan yang berarti dalam hidupku, karena aku bisa membawa nama baik gugus depan sekolahku, Kwartir Cabang Kota Bandung, dan Kwartir Daerah Jawa Barat pada HUT Pramuka ke-47 yang dihadiri oleh orang no 1 di Indonesia yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono sbg Presiden RI.

Masa Seleksi
Berawal dari ajakan temanku setelah aku selesai mengikuti Pendidikan Latihan Saka Bahari di Situ Cilenca pada tanggal 28 Juni-1 Juli 2008, kemudian esoknya saat aku ada di Taman Pramuka (Kwarcab) untuk keperluan lain di Unit SAR yang aku ikuti, selesai kegiatan itu aku diajak oleh teman pramuka gudepku untuk ikut dalam seleksi Pasukan Pengawal dan Pembawa Panji Gerakan Pramuka yang diikutsertakan pada acara HUT Pramuka ke-47 yang dilaksanakan pada 14 Agustus 2008. Pada hari itu aku berpikir tak begitu yakin akan masuk dan terpilih sbg salah satu dari sekian banyak yang megikuti seleksi. Semangatku pada saat mengikuti seleksi paswal panji kurang begitu optimis karena niatku pada waktu itu hanya iseng-iseng saja semua ini atas dorongan dari teman-teman aku ikut seleksi.
Seleksi hari itu dilakukan pada tanggal 3 Juli 2008 dengan hari berikutnya Selama 2 hari. Seleksi pertama pengetesan berat badan dan ketinggian struktur tubuh kemudian dilakukan tes kemantapan dalam sikap baris berbaris dan terakhir ksehatan para peserta seleksi diperiksa oleh Saka Bakti Husada (kedokteran). Saking banyaknya peserta seleksi terpaksa aku harus menunggu giliranku tiba. Pada saat giliranku tiba, aku hanya bisa diam dan mengikuti perintah dari panitia. Kemudian saat pemeriksaan kesehatan, aku diberi kertas berkolom yang harus diisi olehku selesainya ku diberi kertas hasil tes dan ternyata pada saat itu badanku dalam kondisi kurang vit, aku berpikir mungkin badanku perlu istirahat karena aku baru selesai mengikuti Diklat Saka Bahari.


Pada akhir seleksi semua peserta seleksi diinstruksikan untuk masuk keruangan aula utama di Taman Pramuka. Disitu, kami semua mendengarkan kata-kata pemberitahuan dan instruksi dari panitia bahwa seleksi masih berlanjut pada hari berikutnya dan kami semua diinstruksikan untuk datang besok pagi ke Lapangan Gasibu dengan memakai pakaian Olah Raga karena besok ada tes fisik. Saat itu aku mengeluh karena aku kira seleksi sudah berakhir. Pada waktu itu, Hatiku merasa sedikit pesimis untuk terpilih dan saat hari esok tiba, saat itu ongkos untuk kesanapun tidak cukup, Akhirnya hari kedua aku tak datang. Tetapi yang membuat hatiku terbangun, pada hari Sabtu aku ditelepon oleh orang yang mengaku dirinya dari panitia seleksi paswal panji dan ia membuatku terkesan Karena ia memanggil namaku kemudian aku diperintahkan oleh panitia itu untuk datang pada hari Sabtu tanggal 12 Juli 2008 dengan memakai kaos putih celana coklat dan membawa air botol aqua dengan handuk good morning. Orang itu membuat hatiku merasa bingung dan membuat pikiranku bertanya-tanya mengapa aku masih dilibatkan pada seleksi paswal panji?” bukankah aku sudah tidak ikut pada seleksi hari keduanya. kenapa aku masih dilibatkan dan diperintahkan untuk memakai pakaian dan peralatan aneh”.
Pada malam itu juga aku langsung ke rumah temanku yang bernama Gempa ia waktu itu ikut dalam seleksi, ia juga yang mengajaku untuk ikut seleksi. Aku bercerita padanya tentang orang yang ada ditelepon itu dan Gempa memberi tahuku bahwa yang pada hari sabtu diperintah untuk datang yaitu mereka yang terpilih menjadi pasukan pengawal dan pembawa panji, mendengar itu aku tidak langsung menelaahnya bulat-bulat, setelah itu aku tutup dulu pembicaraan itu lalu aku bertanya tentang tes hari kedua yang waktu itu aku tidak mengikutinya. Pada saat itu Gempa menunjukan wajah melasnya ia bilang ia tidak lolos seleksi dalam pemilihan paswal panji, setelah ia mendapat amplop yang berisi surat lolos atau tidaknya seleksi dan ketika dibuka dinyatakan tidak lolos dan pada waktu itu Gempa menceritakan rasa hatinya pada saat membuka amplop itu. Setelah itu aku menunggu hari yang ditunggu untuk hadir dalam acara yang belum jelas aku ketahui.
Hari Sabtu tanggal 12 Juli 2008 aku datang ke Taman Pramuka sesuai waktu yang di instruksikan oleh panitia ditelepon. Aku diarahkan untuk duduk diruangan Aula Putih. Saat itu hatiku penuh dengan rasa bimbang. Setelah semua hadir aku mendengarkan kata-kata yang disampaikan panitia di depan podium, kalimat terakhir yang diucapkan oleh panitia adalah kata “kami mengucapkan selamat pada kalian yang sudah terpilih menjadi pasukan pembawa dan pengawal panji” mendengar kalimat itu saya mengambil nafas panjang lalu membuangnya kembali dengan keceriaan di wajahku. Saat itu aku tidak habis pikir dan tidak menduga bahwa aku terpilih sebagai salah satu pasukan Pengawal Panji Gerakan Pramuka yang nanti akan bertugas di Jakarta.

Masa Latihan
Hari itu hari pertama aku mulai berlatih dan menerima materi dari pelatih untuk menjadi pasukan elit, kemudian setelah latihan kami kembali ke ruangan dan pasukan pengawal diperintahkan oleh pelatih untuk membawa tas T-45 yang berisi 8 kg pasir pada latihan berikut yang diinstrusikan diakhir latihan. Pada akhir latihan, kami mulai kami mulai berkenalan satu sama lain untuk mempererat hubungan antar pasukan.
Pertemuan latihan berikutnya kami lebih diberikan tekanan mental dan tekanan fisik yang mungkin itu biasa lebih membiasakan kami untuk hidup disiplin. Pahit manis kita jalani selama pertemuan-pertemuan latihan. Selama kami latihan kami lebih banyak menerima caci-maki para pelatih, bentakan-bentakan dari pelatih dan kami juga sering dipush up oleh pelatih kami, karena kami banyak melakukan kesalahan. Itulah pahit yang kami rasakan ketika latihan. Pada waktu itu setelah berakhirnya latihan kami diberi kertas yang berisi tentang teori-teori PBB dan jadwal latihan kami sampai showtime dilokasi. Pada jadwal latihan ada 13 kali pertemuan latihan yang diperhitungkan dua kali latihan dalam seminggu yang ditentukan jadwal dan tempat yang berbeda-beda, selain di Taman Pramuka, terkadang kami juga latihan di Halaman Gedung Sate, di Balai Kota, SMA 5 Jln. Kalimantan, Lanud Husein dan Latihan khusus di SMP 13. Pada hari yang berdekatan dengan hari tampil, kami lebih sering Latihan di Balai Kota dan tiga hari sebelum kami berangkat ke Jakarta kami Latihan di Lanud Husein selama tiga pertemuan itu kami hanya berlatih untuk berdiri dua jam dengan sikap sempurna. Karena pada saat showtime, kami dituntut untuk berdiri mematung selama kurang lebih 2 jam.
Selama latihan kami juga dituntut ketepatan waktu untuk datang sesuai waktu instruksi yang ditentukan oleh pelatih, jika kami tak tepat waktu kami diberi sangsi oleh pelatih. Aku sendiri pernah terlambat datang latihan akhirnya aku diperintah untuk push up sebanyak 50 kali ditambah tujuh kali lari keliling taman Balai Kota, bayangkan saja betapa sengsaranya aku pada waktu itu. Aku bingung, dalam dunia PBB (Pelatihan Baris Berbaris) yang menjemukan ini aku yang biasa hidup tanpa penekanan yang luar biasa, tiba-tiba aku dipres secara terus menerus dan bisa dikatakan pelatihan ini kaku karena segala tindak-tanduk dan perizinan masing-masing pasukan harus melapor dulu pada komandannya, aku pikir ini dunia militer karena banyak penekanan yang membuat kami jera dalam mengulangi keslahan disisi lain kami ini anak pramuka yang sedang di didik kedisiplinanya.
Setelah selesai latihan hari itu seperti biasanya kami diberi instruksi oleh para pelatih untuk latihan berikutnya pada pertemuan yang ke delapan. Pertemuan yang ke 8 kami dilatih oleh tiga orang tokoh kwartir nasional yang baru datang dari Jakarta. Mereka diperkirakan berumur lebih dari 60 tahun. Salah satu dari ketiga orang tersebut yaitu Ka Soedjari beliau melatih kami di Halaman Gedung Sate dari pagi hingga sore dan akhirnya mereka kembali ke Jakarta setelah selesai melatih kami dengan meninggalkan kesan yang baik bagi kami.
Latihan berikutnya kami berlatih Di Balai Kota sampai pertemuan latihan selanjutnya kami latihan di Lanud Husein disana kami hanya berlatih untuk berdiri dengan kondisi sikap sempurna selama dua jam pada siang hari dengan kondisi cuaca yang panas, korban pingsanpun banyak yang berjatuhan pada saat itu.

-o0o-

Tidak ada komentar: